BOY WITH LOVE (KOMUNIKASI PENCINTA FILM BOYS LOVE)
Keywords:
Boyslove, Komunikasi, Komunitas, Film, LGBTAbstract
Pembahasan lesbian, gay, biseksual, transgender,atau LGBT tidak pernah habis dibahas, banyak penelitian yang sudah dilakukan. Artikel ini membahas bagaimana kaum LGBT, berkomunikasi melalui Komunitas film Boys Love. Film ini adalah produksi Thailand, sebab di Indonesia sendiri fenomena LGBT masih sangat kontroversi, baik sevara agama, etika, budaya hingga hukum.Arus tontonan tersebut sudah menjadi konsumsi kaum LGBT di Indonesia. Kehadiran Boyslove drama inilah yang menyatukan para penikmatnya di grup media sosial yang sulit dideteksi keberadaannya dan juga sebagian dari mereka menggunakan nama akun palsu. Melalui penelitian ini ditampilkan bagaimana pecinta boyslove drama berinteraksi dibelakang publik agar tidak ketahuan.dan merasa malu, hal ini penting karena Indonesia belum melegalkan segala kegiatan yang berbau LGBT. Selain itu, dalam penelitian ini ada beberapa istilah yang digunakan pecinta boyslove drama untuk menyebutkan karakter diri mereka : Seme, uke, fujoshi, dan fudanshi. Objek kajian ini adalah anggota grup Boyslove drama di Facebook dan WhatsApp. Artikel ini berdasarkan pengamatan dengan metode deskriptif kualitatif yang datanya diperoleh langsung dari grup pecinta film boys love di Facebook dan Whatsapp. Proses pengumpulan data melalui pengamatan di group Facebook dan Whatasspp, dimana peneliti menjadi anggotanya. Penelitian ini menyatakan, komunitas pencinta Film boyslove menjadi ajang para LGBT terutama lelaki dengan lelaki untuk bergaul, dan membuka diri. Film Boylove sendiri bukanlah film dengan rated xxx, film biasa berkisah tentang kisah cinta biasa, layaknya drama tapi bedanya karena tokoh utamanya antara lelaki dengan lelaki. Group juga melarang adanya postingan yang mengandung pornografi.